Sebagai sebuah bangsa yang besar, beraneka kebudayaan melebur secara harmonis di negara kesatuan Indonesia. Kebudayaan tidak hanya mencakup norma-norma adat, serta berbagai macam bentuk seni budaya, namun juga merambat pada kuliner khas setiap daerah.

Setiap daerah tentunya memiliki kekentalan cita rasa kuliner yang berbeda satu dengan yang lain. Seperti halnya penduduk Jawa Timur yang termasyhur akan makanan pedas dan asin mereka, sangat jauh berbeda dengan daerah Jawa Tengah yang terkenal akan cita rasa kuliner yang condong ke arah manis.

Nah, kali ini, kami akan membahas satu kuliner khas dari Jawa Timur yang namanya telah melanglang buana hingga ke seluruh pelosok daerah di Indonesia, yaitu rujak cingur. Tanpa berlama-lama, yuk mari kita simak!

Baca juga: Rujak Soto, Kuliner Banyuwangi Dengan Cita Rasa Yang Unik

Sejarah dari Rujak Cingur

source: www.hipwee.com/travel/alun-alun-bawah-tanah-surabaya/

Hanya dengan menyebut nama rujak cingur, pasti di dalam benak dan kepala pembaca sudah dapat membayangkan bentuk dan rupa dari makanan menggiurkan yang satu ini.

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai keotentikan rasa, ada baiknya jika kita menambah wawasan dengan memahami sejarah di balik rujak cingur. Rujak cingur merupakan makanan tradisional yang banyak ditemukan di provinsi Jawa Timur, terutama Surabaya.

Kata cingur merupakan Bahasa Jawa yang berarti mulut, sehingga dapat dikatakan bahwa rujak cingur dapat diartikan sebagai rujak mulut. Mulut berkaitan dengan salah satu bahan dasar utama yang berasal dari mulut sapi yang teriris dan di campurkan ke dalam rujak cingur.

Tahukah pembaca, bahwa terdapat desas-desus mengenai asal mula dari makanan pedas ini? Beberapa orang percaya, bahwa rujak cingur pertama kali ditemukan di tanah Mesir, di mana seorang pria bernama Abdul Rojak membuat sebuah makanan spesial ini, secara khusus untuk Firaun yang bernama Hanyokrowati.

Baca Juga:  6 Wisata Kuliner Jakarta Selatan Yang Terkenal

Sehingga asal mula kata rujak diambil dari nama sang pecipta awal, yaitu Rojak. Meskipun belum ada bukti otentik yang mendukung teori ini, namun mempelajari hal-hal baru tentunya merupakan hal yang menyenangkan, bukan?

Bahan Dasar Rujak Cingur

Tidak hanya sedap karena gabungan berbagai rasa kompleks dari pedas, manis, dan asin, namun kuliner satu ini juga memiliki kandungan kesehatan yang lengkap! Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang, bahwa berbagai macam buah dan sayuran segar merupakan bahan dasar utama pembangun hidangan ini.

Mulai dari mangga muda, timun, kedondong, krai (atau kerahi, timun khas Jawa Timur), bengkuang, dan nanas. Tak luput sayuran segar layaknya kangkung, tauge (kecambah), dan juga kacang panjang. Rujak cingur juga dilengkapi lauk-lauk nikmat lainnya, loh.

Tempe dan tahu, bendoyo, lontong, dan terakhir ialah cingur yang menjadi ‘tokoh utama’ dalam makanan pedas ini. Pelengkap terakhir yang menjadikan kuliner satu ini begitu nendang dan adiktif adalah laburan bumbu kacang yang nikmat bukan kepalang!

Bahan-bahan dasar dari saus kacang ini adalah bumbu petis (udang), kacang tanah (digoreng terlebih dahulu), gula jawa atau gula merah, irisan tipis pisang klutuk dan lombok (cabai). Semua bahan ini diulek atau dihaluskan sembari disempurnakan dengan penyedap rasa seperti garam. Tahap terakhir adalah penaburan bawang goreng di atasnya.

Baca juga: Ayam Taliwang Khas Lombok, Rasanya Bikin Ketagihan

Cara Penyajian Rujak Cingur

Dalam pemesanan rujak cingur Surabaya, pembeli dapat memilih dua macam tipe penyajian, yaitu: matengan (penyajian matang) yang terdiri dari bahan-bahan yang matang saja, seperti cingur, tahu dan tempe, lontong, serta sayuran-sayuran yang telah direbus terlebih dahulu.

Kedua ialah normal atau biasa, yaitu dengan mencapurkan seluruh bahan dasar, mulai dari buah-buahan, sayur, dan lauk. Bagi para pembeli yang tak bisa memakan makanan pedas, dapat memberi tahu langsung sang pembuat terlebih dahulu.

Baca Juga:  6 Minuman Khas Bali yang Tidak Ada di Tempat Lain

Kami sarankan untuk menkmati rujak cingur beralaskan daun pisang, karena kesan tradisional akan membuat selera makan makin meningkat. Jangan sampai kelupaan untuk mengambil kerupuk sebagai pelengkap yang sempurna!