Bicara tentang wisata kuliner, setiap daerah tentunya punya makanan khasnya masing-masing, tak terkecuali Bali. Provinsi yang berjuluk sebagai Pulau Seribu Pura ini memang menjadi salah satu ikon pariwisata di Indonesia. Sebab kebanyakan turis mancanegara yang datang ke Indonesia, biasanya menjadikan Bali sebagai tujuan utama liburan mereka.

Table of Contents

Kuliner Bali

Di pulau yang eksotis ini, kamu tidak hanya disuguhkan oleh pantai-pantai yang indah saja, tapi kamu juga akan menemukan berbagai macam kuliner yang khas dan tidak ada di tempat lain. Adapun wisata kuliner di Bali mulai dari tipat cantok, ayam betutu, es daluman, serombotan, rujak kuah pindang, bulung, sate lilit, dan lawar. Semuanya adalah kuliner khas Bali yang menjadi kebanggaan dan terkenal akan cita rasanya yang khas.

Nasi Jinggo

nasi jinggo bali
Foto: opentrip

Namun, selain itu, tahukah kamu kalau Bali juga memiliki satu jenis kuliner malam yang melegenda? Kuliner tersebut bernama Nasi Jinggo.

Nasi jinggo sendiri adalah sejenis nasi bungkus, tapi berbeda dari bungkus biasanya. Nasi ini dibungkus menggunakan daun pisang. Ukurannya kecil, hanya sekepal tangan. Di dalamnya berisi nasi, mie, ayam sisit, kering tempe dan sambel yang khas. Kadang juga diberi taburan serundeng. Sekali santap, rasanya bikin lidah bergoyang ketagihan.

Lauknya beragam, ada telur, daging, dan irisan ayam. Tapi, yang paling populer dan umum digunakan adalah ayam sisit bumbu pedas khas Bali. Disantap di warung lebih nikmat. Sebab kebanyakan warung nasi jinggo pasti ramai pembeli dan duduk berjejer di makan di sana menggunakan piring anyaman.

Sama halnya seperti bubur, nasi jinggo pun bisa dikonsumsi dengan cara diaduk. Jadi, nasi, lauk dan sambelnya diaduk sampai warna nasi jadi kemerahan. Kemudian disantap.

Baca Juga:  Ayam Taliwang Khas Lombok, Rasanya Bikin Ketagihan

Bahkan saking populernya, banyak wisatawan asing yang menyebut nasi jinggo sebagai makan malam terbaik di Bali.

Harga Nasi Jinggo

nasi jinggo di bali
Foto: Food Detik

Karena ukurannya yang cukup kecil, biasanya orang-orang menyantap nasi jinggo lebih dari sebungkus. Tapi tenang, karena harganya relatif murah. Umumnya di sekitar pusat kota Denpasar, nasi jinggo dijual bervarian mulai dari 7.000 rupiah.

Jika makan di warung, biasanya ada lauk tambahan yang disiapkan, seperti ikan, daging, usus, sate lilit, dan sebagainya. Dan lebih nikmat lagi jika disantap dengan kerupuk. Jadi, untuk makan malam nasi jinggo, kamu tidak perlu keluar uang terlalu banyak. Perut kenyang, lidah terpuaskan.

Kualitas Nasi Jinggo

nasi jinggo
Foto: TripAdvisor

Nasi jinggo adalah kuliner malam di Bali, sehingga proses memasak dan membungkusnya dilakukan di sore hari. Sehingga, saat malam, kondisi nasi dan lauknya masih segar. Apalagi dibungkus menggunakan daun pisang. Kalau kamu ingin dibungkus, nasi ini bisa bertahan hingga berjam-jam.

History Nasi Jinggo

Konon katanya, nasi jinggo sudah ada sejak tahun 80-an. Kemudian namanya diadopsi dari bahasa Hokkien, yang artinya seribu lima ratus. Versi lain menyebutkan jika penamaan nasi jinggo memang memiliki keterkaitan dengan bahasa Bali itu sendiri. Namun, bagaimanapun banyak versinya, yang jelas nasi jinggo merupakan kuliner khas Bali yang sudah tersohor sampai mancanegara.

Tak hanya di Bali saja, di luar Bali pun banyak yang menjual nasi jinggo. Bisa kamu beli jika penasaran dengan rasanya. Tapi tetap saja, sensasi makan nasi jinggo lebih terasa jika kamu membeli langsung di tempat asalnya, yaitu Bali.

Nah, itulah review nasi jinggo Bali. Kalau kamu liburan ke Pulau Seribu Pura ini, jangan lupa mencicipi nasi jinggo, ya!

Baca Juga:  Sejarah Sate Madura, Ternyata Berasal Dari Ponorogo