Indonesia memiliki beraneka ragam pulau yang memiliki keindahan dan keunikan, salah satunya Pulau Satonda yang memiliki danau air asin di tengahnya. Pulau yang berada di Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Pulau Satonda memiliki luas 2.600 hektar yang terdiri dari 453,7 hektar daratan dan 2.146, hektar lautan. Pulau yang terkenal legendaris seperti Gunung Tambora dan Pantai Lakey dengan keberadaan danau dan keelokan pulau yang membuat tempat persinggahan kapal pesiar maupun yacht.
Danau yang elok terdapat di Kabupaten Dompu, terletak di Pulau Satonda, lepas pantai utara Pulau Sumbawa dengan nama Danau Satonda. Danau yang memiliki kadar air melebihi air laut di sekitarnya, mengakibatkan hampir semua jenis moluska yang ada dalam danau tersebut musnah.
Hamparan pasir putih pantai yang bersih dan mempesona dapat dinikmati secara langsung keindahan alam sambil bersantai di pinggir pantai, ditambah dengan karang dan biorta laut yang ada di Pulau Satonda. Beberapa aktifitas seru seperti snorkeling atau diving dapat dipergunakan untuk menikmati keindahan alam bawah laut menjadi salah satu daya tariknya.
Baca juga: Fakta Gunung Rinjani, Kepingan Surga Pulau Lombok

Pada pinggir Danau Satonda terdapat pohon yang bergantungan bebatuan. Isinya tentang pengharapan dari mereka yang menggantungkan bebatuan agar apa yang menjadi keinginannya terwujud. Bebatuan itu digantungkan menggunakan tali, pohon tersebut dinamakan pohon harapan.
Danau di tengah Pulau Satonda menurut legenda adalah air mata penyesalan dari Raja Tambora. Dikarenakan pinangannya ditolak mentah-mentah oleh seorang perempuan. Sedangkan yang menolak pinangannya sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri.
Sejak masih kecil, sang Raja Tambora pernah hilang dan tidak bertemu dengan ibu kandungnya. Hal ini membuat sang raja murka dan berang kepada perempuan tersebut, yang tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
Raja Tambora yang murka menjadikan Gunung Tambora meletus hingga menimbulkan tsunami yang tinggi dan memisahkan daratan menjadi pulau-pulau kecil, salah satunya Pulau Santonda. Danau yang berada di tengah pulau tersebut seluas 335 hektar dengan kedalaman 86 meter.
Pulau Satonda konon terbentuk dari letusan Gunung Satonda beberapa ribu tahun silam, maka Gunung Satonda disebut sebagai Gunung Api Purba. Gunung Satonda terkenal lebih tua daripada Gunung Tambora, berjarak 30 kilometer dari Pulau Satonda.
Perpaduan keindahan Gunung Satonda dari Pulau Santonda yaitu hamparan hijau yang luas dan suasana yang masih asri serta alami. Hal ini yang membuat banyak wisatawan berlibur di Pulau Satonda.

Menurut legenda dari cerita rakyat, Pulau Satonda ini merupakan pulau terlarang atau pulau terkutuk dan tidak diperbolehkan untuk didiami. Dikarenakan kisah dari cerita rakyat bahwa pulau ini sebagai tempat pengasingan Putri Dae Minga yang diperebutkan oleh banyak orang dari berbagai kerajaan.
Hal ini dikarenakan seringnya terjadi pertikaian antara orang-orang yang ingin mempersunting Putri Dae Minga hingga diasingkan ke Pulau Satonda. Namun mitos dan legenda ini mulai terkikis sendirinya dengan perkembangan jaman.
Baca juga: Padang Savana Doro Ncanga di Dompu NTB, Nuansa Afrika Yang Menakjubkan
Pulau Satonda menjadi perhatian para ilmuwan dan peneliti dari berbagai negara terkait dengan letusan Gunung Tambora yang termasuk fenomenal pada April 1815, sebelum meletusnya Gunung Krakatau tahun 1833.
Letusan Gunung Tambora, letusan gunung berapi terkuat telah mengguncangkan dunia dengan memuntahkan debu dan mencemari atmosfir bumi hingga merobek lapisan ozon yang tipis. Menewaskan puluhan ribu orang di Asia Tenggara, membuat awan abu raksasa stratosfer dan menyebabkan distorsi cuaca skala besar, suhu 3 derajat celsius.